Skip to main content

Sahabat,berjanjilah!!


 Puas ana menghadap laptop. Lama. Ana seolah-olah buntu mahu menaip apa..

Butang 'new post' ditekan, namun di hadapan ana hanyalah satu skrin putih yang ana tidak tahu apa mahu dicoretkan. kosong.

Cuma, entah kenapa.. Ana terasa mahu membelai lagi jiwa sahabat.. Tidak ada dalil yang ana ingin persembahkan. Hanya cerita keimanan, semoga ia mampu meresap jauh ke relung hati dan membangkitkan keimanan dalam diri..

Sahabat...

Saban hari yang kita lalui penuh dosa dan noda. Terkadang kemaksiatan yang kita lakukan seolah-olah kabur dari pandangan mata dan hati kerana kita sudah terbiasa dengan kemaksiatan itu. Terkadang kita sedar dosa yang dilakukan tapi kita terlalu ego dengan Allah, kita mengenepikan dosa.... Seolah-olah kita kebal dari seksa dan azab neraka.

Tapi.... Allah masih lagi bersabar, Allah memberi kita waktu untuk bertaubat.. Allah sentiasa ada untuk membantu waktu kita dalam kesusahan, waktu kita mengangkat tangan dan berdoa, Allah masih lagi mendengar dengan penuh setia....

Allah beri kehidupan. Allah beri udara untuk kita bernafas, Allah beri makanan agar kita tidak lapar, Allah beri kesenangan agar kita selesa. Allah beri kesusahan agar kita semakin kuat di hari muka..

Namun... Lumrahnya manusia tidak pernah kenal erti puas! kita merungut ketika diri ditimpa kesusahan, kita marah ketika Allah beri ujian, kita menyoal "Kenapa ini semua terjadi padaku?" sedang Allah sentiasa memerhati, kita memberontak saat Allah tidak perkenankan doa yang dipohon sedang Allah masih menunggu masa yang sesuai untuk memberi yang lebih baik...

Sahabat...

Egonya kita pada Allah terkadang melebihi ego sesama manusia. Egonya kita terkadang sehingga kita terlupa bahawa kita hanyalah seorang hamba... Kita melakukan dosa tanpa henti namun jarang sekali kita menyesali..

Ketika kita jatuh, mulut pantas menyebut "Allah.." Tangan pantas diangkat "Allah bantu aku.." Sejadah kembali dibentang...

Namun, tika Allah beri kembali kesenangan, kita lupa segalanya. Kita lupa diri... Dan yang paling menyedihkan, kita lupa Allah-Tuhan semesta alam!

Allah yang mencipta.
Allah yang memberi kesenangan.
Allah yang memberi ketenangan.
Allah lah segalanya.

Allah...Allah...Allah...

Kami ini lemah ya Allah... Kami ini hina... Terkadang nafsu merajai hati, terkadang syaitan bijak mempengaruhi diri. Kami lemah ya Allah... Kami lemah tanpaMu...

Allah..Allah...Allah...

Bantulah kami melawan nafsu, bantulah kami ya Allah.....

Sahabat...

Sedarlah... dunia ini hanyalah sementara cuma. Entah esok, entah lusa.. Kita akan kembali ke 'sana'. Namun, apa bekalan kita? Adakah kita akan berbangga dengan dosa dan maksiat yang menggunung tinggi yang akan memusnahkan diri? Adakah kita pasti segala kebaikan yang kita lakukan diterima.... Atau mungkinkah ia dilempar kembali lantaran riak dan ujub menguasai hati?

Sahabat...

Entah esok, entah lusa... Ana akan kembali ke sana... Ketika itu, mahukah dikau berjanji, walau apa pun yang terjadi, walau badai datang menghampiri, mengaku kalah tidak sekali, tetapkan hati, kuatkan kaki menempuh jalan ini!

Allah menantimu di sana, wahai sekalian penghuni syurga.... :)

Wallahu'alam..

Comments

Popular posts from this blog

Waiting For A Life Partner?

Waiting For A Life Partner? EP 53: Waiting For A Life Partner? I’ve gotten a lot of messages asking me to speak about finding a life partner (or the topic on “jodoh”) so here’s 5 lessons I learned while I was waiting for mine. As usual if this sharing has helped you, pass it on and share it forward! Indeed true  👍 You don't have to wait until marriage to learn about ISLAM, strengthen your IMAN and better yourself. You don't have to wait for 'oh bakal imamku' to lead the way either. Yes we all fancy the idea of helping each other out, learning Deen together (duh?) but why wait when you are in the perfect state to do so right now? What if your marriage never come, and Allah called us first? You have been so lost in the obsession of 'bakal imamku' that you forget it is Allah who make that man appear or not. It is Allah who knows whether you're going to get married or go back to Him first. Matters become blurry because you don't se

Doa Qunut Nazilah

اللَّهُمَّ انصُرِ الإِسلام والمْسُلِمِينَ اللَّهُمَّ انصُرِ المْسُلِمينَ فِي كُلِّ مَكَانٍ (اللَّهُمَّ انصُرِ المْسُلِمينَ فِي فَلَسطِين (3كالي اللَّهُمَّ دَمَّر الكفَارَ واليَهُـودَ والنَّصَارَى والمْشُرِكِينَ اللَّهُمَّ يَا الله. يا الله. يا الله إِهزِمهُم وَانصُرناَ عَلَيهِم TERJEMAHANNYA: Wahai Tuhan kami, Berilah kemenangan kepada Islam dan Muslimin, Ya Tuhan kami, Berilah kemenangan kepada Muslimin di semua tempat, Ya Tuhan kami, Berilah kemenangan kepada orang Islam di Palestin (3x), Ya Tuhan kami, Hancurkanlah Kuffar, Yahudi, Nasrani dan Musyrikin, Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah, Ya Tuhan kami, Kalahkan mereka, Dan menangkan kami ke atas mereka. YA ALLAH KAU SELAMATKAN LAH PALESTIN YA ALLAH KAU SELAMATKAN LAH RAKYAT PALESTIN DARI TERUS MENJADI MANGSA KEKEJAMAN TENTERA REJIM ZIONIS ISRAEL LAKNAT YA ALLAH KAU SELAMATKANLAH MASJID AL-AQSA DARI TERUS MENJADI SASARAN PIHAK YAHUDI LAKNAT YA ALLAH KAU TAMBAHKAN LAH KEKUATAN KEPADA PEJUANG PALESTIN YA ALLAH KAU LINDUNGILAH KANAK2

CERPEN ISLAMIK : ALLAH SEBAIK-BAIK PERANCANG

Fathil terpaku. Sedih. Perasaaan bercampur baur melihat sahabat-sahabat seperjuangan Islam ketika di sekolah menengah, kini semakin leka dengan nikmat kesenangan dunia. Tipu daya syaitan mengatasi segala-galanya. Facebook, laman web sosial yang semakin popular, digunakan sebagai medium untuk berhubung dengan kawan-kawannya semula. Fathil sekarang sedang menunggu keputusan peperiksaan akhirnya. Dia belajar di sebuah kolej persediaan untuk ke Australia. Pilu melihat gambar-gambar sahabatnya di Facebook; yang mana dahulunya cukup terkenal sebagai akhi yang sering yang bermujahadah dan istiqamah dalam dakwah, kini hanyut dengan arus cinta manusia. Gambar-gambar bersama teman wanita menghiasi ‘profile pictures’ sahabat-sahabatnya. Tidak kurang juga bagi akhwat, yang dahulunya sangat dihormati kerana menjaga batas pergaulan, tunduk apabila berbicara membuktikan kukuhnya iman, kini alpa dengan arus pemodenan. Hijab yang dahulunya menjadi duri bagi setiap kumbang yang ingin hinggap pada m