Puas ana menghadap laptop. Lama. Ana seolah-olah buntu mahu menaip apa..
Butang 'new post' ditekan, namun di hadapan ana hanyalah satu skrin putih yang ana tidak tahu apa mahu dicoretkan. kosong.
Cuma, entah kenapa.. Ana terasa mahu membelai lagi jiwa sahabat.. Tidak ada dalil yang ana ingin persembahkan. Hanya cerita keimanan, semoga ia mampu meresap jauh ke relung hati dan membangkitkan keimanan dalam diri..
Sahabat...
Saban hari yang kita lalui penuh dosa dan noda. Terkadang kemaksiatan yang kita lakukan seolah-olah kabur dari pandangan mata dan hati kerana kita sudah terbiasa dengan kemaksiatan itu. Terkadang kita sedar dosa yang dilakukan tapi kita terlalu ego dengan Allah, kita mengenepikan dosa.... Seolah-olah kita kebal dari seksa dan azab neraka.
Tapi.... Allah masih lagi bersabar, Allah memberi kita waktu untuk bertaubat.. Allah sentiasa ada untuk membantu waktu kita dalam kesusahan, waktu kita mengangkat tangan dan berdoa, Allah masih lagi mendengar dengan penuh setia....
Allah beri kehidupan. Allah beri udara untuk kita bernafas, Allah beri makanan agar kita tidak lapar, Allah beri kesenangan agar kita selesa. Allah beri kesusahan agar kita semakin kuat di hari muka..
Namun... Lumrahnya manusia tidak pernah kenal erti puas! kita merungut ketika diri ditimpa kesusahan, kita marah ketika Allah beri ujian, kita menyoal "Kenapa ini semua terjadi padaku?" sedang Allah sentiasa memerhati, kita memberontak saat Allah tidak perkenankan doa yang dipohon sedang Allah masih menunggu masa yang sesuai untuk memberi yang lebih baik...
Sahabat...
Egonya kita pada Allah terkadang melebihi ego sesama manusia. Egonya kita terkadang sehingga kita terlupa bahawa kita hanyalah seorang hamba... Kita melakukan dosa tanpa henti namun jarang sekali kita menyesali..
Ketika kita jatuh, mulut pantas menyebut "Allah.." Tangan pantas diangkat "Allah bantu aku.." Sejadah kembali dibentang...
Namun, tika Allah beri kembali kesenangan, kita lupa segalanya. Kita lupa diri... Dan yang paling menyedihkan, kita lupa Allah-Tuhan semesta alam!
Allah yang mencipta.
Allah yang memberi kesenangan.
Allah yang memberi ketenangan.
Allah lah segalanya.
Allah...Allah...Allah...
Kami ini lemah ya Allah... Kami ini hina... Terkadang nafsu merajai hati, terkadang syaitan bijak mempengaruhi diri. Kami lemah ya Allah... Kami lemah tanpaMu...
Allah..Allah...Allah...
Bantulah kami melawan nafsu, bantulah kami ya Allah.....
Sahabat...
Sedarlah... dunia ini hanyalah sementara cuma. Entah esok, entah lusa.. Kita akan kembali ke 'sana'. Namun, apa bekalan kita? Adakah kita akan berbangga dengan dosa dan maksiat yang menggunung tinggi yang akan memusnahkan diri? Adakah kita pasti segala kebaikan yang kita lakukan diterima.... Atau mungkinkah ia dilempar kembali lantaran riak dan ujub menguasai hati?
Sahabat...
Entah esok, entah lusa... Ana akan kembali ke sana... Ketika itu, mahukah dikau berjanji, walau apa pun yang terjadi, walau badai datang menghampiri, mengaku kalah tidak sekali, tetapkan hati, kuatkan kaki menempuh jalan ini!
Allah menantimu di sana, wahai sekalian penghuni syurga.... :)
Wallahu'alam..
Comments